Kamis, 29 Maret 2012

VITAMIN C


LAPORAN PRAKTIKUM
1.      Judul                    : Pengujian Vitamin C
2.      Tujuan                 : Mengetahui kandungan vitamin C pada suatu makanan.
3.      Tinjauan teoritis :
Vitamin
            Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Berbagai vitamin
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
 Vitamin B1
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
Vitamin B6
Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.


Vitamin B12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
Vitamin C
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.


Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
Beberapa Fungsi Vitamin
Sebagai antioksidan
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals). Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2). Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin. Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas. Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.
Radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik. Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
Mengurangi penuaan tubuh
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis. Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh. Senyawa radikal bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuh best bodybuilding supplements oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif. Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang.
Dalam hal ini akan dibahas hanya untuk vitamin C saja.
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber utama vitamin ini.
Vitamin C merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Imunitas atau daya tahan tubuh kita dapat menurun saat kita banyak beraktifitas tanpa disertai pola makan yang sehat dan teratur. Daya tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh serangan radikal bebas berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan membuat sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
Vitamin C sebagai antioksidan selain dapat memperbaiki sel tubuh dan jaringan kulit yang rusak akibat radikal bebas. Dalam merawat kecantikan, vitamin C memiliki peran penting dalam melancarkan peredaran darah sehingga kulit terlihat lebih segar. Vitamin ini juga akan merangsang pembentukan kolagen kulit dan menjaganya dari kerusakan. Vitamin C memiliki sifat sebagai water holder (menyimpan air) sehingga mampu menjaga kelembaban kulit dan mencegahnya dari kekeringan.
Mengonsumsi vitamin C dalam jumlah tepat secara teratur, dapat menghambat proses penuaan dini, menghaluskan kulit, sekaligus menghambat kinerja enzim tirosinase; yaitu enzim yang bertugas membantu pembentukan pigmen di kulit. Jika proses pigmentasi terhambat, kulit pun terlihat lebih bersih dan cerah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, ada cara lain untuk memberikan asupan vitamin C pada tubuh. Untuk perawatan kulit, sudah dikenal metode penggunaan dengan cara dioleskan atau dengan suntikan langsung ke pembuluh darah (intravena). Namun, suntik vitamin C sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter, agar dosis pemberian dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh Anda.
Vitamin C yang masuk ke dalam tubuh melalui cara injeksi dipercaya lebih efektif dan lebih terasa khasiatnya karena zat yang terkandung didalamnya langsung masuk ke dalam peredaran darah. Kondisi kesehatan juga akan segera pulih dan kulit akan tampak lebih cerah.

Konsumsi

Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu stres, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C. Namun, setiap orang bisa mendapatkan asupan vitamin C yang cukup dengan mengonsumsinya dalam jumlah kecil dan sering. Hal ini jauh lebih efektif karena vitamin C akan berada di dalam tubuh secara kontinyu. Tubuh yang memiliki asupan vitamin C yang cukup akan terhindar dari infeksi, gusi berdarah, dan nyeri sendi.
Sumber vitamin C dapat ditemukan dalam jeruk, arbei, asparagus stroberi, kol, susu, mentega, kentang, ikan, hati, papaya, semangka, jambu, cabai, nanas, brokoli, seledri, dan tomat. Selain mudah didapat dari bahan makanan alami, berbagai produk suplemen di pasaran juga dapat menjadi alternatif pilihan kita untuk mencukupi kebutuhan vitamin C dalam tubuh. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi vitamin C dosis tinggi secara oral dapat menyebabkan masalah pada lambung.
4.      Alat dan Bahan         :


Alat
®    Pipet tetes
®    Tabung reaksi
®    Beaker glass
®    Mortar
®    Kompor gas

Bahan
®    Citrus aurantium (jeruk manis)
®    Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
®    Ananas Comosus (nenas)
®    Psidium guajava (jambu biji)
®    Cabai rawit
®    Betadine


5.      Prosedur kerja    :
1.      Masing masing bahan dihaluskan, kemudian diperas ke dalam beaker glass untuk diambil sarinya.
2.      Lima buah tabung reaksi diberi lebel nama nama bahan yang akan diuji.
3.      Lalu dua tetes betadine dimasukkan ke dalam masing masing tabung reaksi.
4.      Bahan yang akan diuji diteteskan ke dalam tabung reaksi yang telah diisi betadine, jumlah tetesan bahan yang masuk ke dalam tabung reaksi dihitung sampai warna betadine hilang (sebagai kontrol disesuaikan dengan warna larutan sari bahan yang diuji).
5.      Jumlah tetesan bahan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine dituliskan ke dalam table hasil pengamatan.

6.      Hasil pengamatan
No.
NAMA BAHAN
YANG DIUJI
JUMLAH TETESAN
SEBELUM DIBAKAR
SESUDAH DIBAKAR
1
Citrus aurantium (jeruk manis)
14
19
2
Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
31
37
3
Ananas Comosus (nenas)
35
37
4
Psidium guajava (jambu biji)
12
16
5
Cabai rawit
21
23

7.      Pembahasan
v  Citrus aurantium (jeruk manis)
Mula – mula betadine dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan sari jeruk manis yang belum dibakar. Kami menghitung berapa tetes yang digunakan untuk menghilangkan warna pada betadine itu dan ketika warna betadine sudah hilang kami menghitung 14 tetes jeruk manis yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan kami  meneteskan ulang seperti yang sebelum dibakar kami menghitung 19 tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada jeruk manis yang sebelum dibakar lebih tinggi dari pada jeruk manis yang sudah dibakar.
manfaat jeruk manis bagi kesehatan
1. Jenis manis mengandung betakaroten dan bioflavanoid yang dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler.
2. Pektinnya juga banyak terapat dalam buah dan kulit jeruk, manfaatnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mingkatkan kolesterol baik (HDL).
3. Jeruk manis juga berlimpah kandungan flavanoidnya, seperti flavanpis yang berfungsi sebagai antioksidan penangkal menangkap radikal bebas penyebab kanker. Flavanoid juga menghalangi reaksi oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah.
4. Jeruk manis juga kaya akan kandungan gula buah yang dapat memulihkan energi secara cepat. Jeruk juga kaya akan serat (dietary fiber) yang dapat mengikat zat karsinogen di dalam saluran pencernaan. Manfaatnya sembelit, wasir dan kanker kolon bisa dihindari.
5. Jeruk manis juga kaya akan serat yang dapat memperlancar proses pencernaan.
v  Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
Mula – mula betadine dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan sari jeruk nipis yang belum dibakar. Kami menghitung 31 tetes jeruk nipis yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan kami  meneteskan ulang seperti yang sebelum dibakar dan kami menghitung 37 tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada jeruk nipis yang sebelum dibakar lebih tinggi dari pada jeruk nipis yang sudah dibakar.
Mengenai Jeruk Nipis
Secara umum, buah jeruk kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Dalam kandungan 100 g jeruk nipis, terdapat kalori 51 kal, protein 0,9 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 11,4 g, mineral 0,5 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0,4 mg dan asam askorbat 49 mg. Selain memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Sedangkan daun, buah dan bunganya mengandung minyak terbang.
Rasa jeruk nipis yang masam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Di Indonesia jeruk nipis sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
Jeruk nipis juga efektif mencegah timbulnya batu ginjal. Jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus aurantifolia swingle yang bulat) sepuluh kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok atau enam kali lipat dari jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogramnya.
Memutihkan Kulit. Semula, baik kedokteran maupun di salon kecantikan, memutihkan kulit dilakukan dengan cara pengelupasan sel-sel mati oleh produk dengan bahan-bahan aktif. Menurut dr Irma Bernadette Simbolon MD, Kepala Divisi Dermatologie Kosmetik Cempaka Rumah Sakit Cipto Mengunkusumo, hanya dengan mengkonsumsi dan membalur tubuh (bagian-bagian tertentu pada tubuh) dengan jeruk nipis, kulit menjadi lebih putih.
Selain kaya gizi, jeruk juga kaya akan zat kimia seperti bioflanid, minyak atsiri limonen, asam sitrat, linalin asetat, dan fellandren yang dapat menyembuhkan penyakit batuk, menurunkan demam, meningkatkan gairah seksual, dan membuat suara merdu. Salah satu manfaat jeruk nipis di bidang kecantikan adalah kandungan vitamin C yang dapat membuat kulit menjadi putih, halus, dan kencang.
Buah ini memiliki kandungan vitamin C yang bermanfaat sebagai antioksidan. Vitamin C yang memiliki ikatan L dalam setiap molekulnya, bagus untuk mencerahkan warna kulit. Jeruk nipis juga memenuhi syarat sebagai buah untuk merawat dan menambah kecantikan.
v  Ananas Comosus (nenas)
Mula – mula betadine dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan sari nanas yang belum dibakar. Kami menghitung 35 tetes nanas yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan kami  meneteskan ulang seperti yang sebelum dibakar dan kami menghitung 37 tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada nanas yang sebelum dibakar lebih tinggi dari pada nanas yang sudah dibakar.
Mengenai Nanas
Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.
Nanas adalah buah tropis dengan daging buah berwarna kuning memiliki kandungan air 90% dan kaya akan Kalium, Kalsium, lodium, Sulfur, dan Khlor. Selain itu juga kaya Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E serta Enzim Bromelin. Buah nanas mengandung vitamin (A dan C), Kalsium, Fosfor, Magnesium, Besi, Natrium, Kalium, Dekstrosa, Sukrosa (gula tebu), dan Enzim Bromelain. Bromelain berkhasiat antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat agregasi platelet, dan mempunyai aktivitas fibrinolitik. Kandungan seratnya dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit (konstipasi). Daun mengandung kalsium oksalat dan pectic substances.

v  Psidium guajava (jambu biji)
Mula – mula betadine dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan sari jambu biji yang belum dibakar. Kami menghitung 12 tetes jambu biji yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan kami  meneteskan ulang seperti yang sebelum dibakar dan kami menghitung 16 tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada jambu biji yang sebelum dibakar lebih tinggi dari pada jambu biji yang sudah dibakar.
Mengenai jambu biji
Buah jambu biji kaya akan vitamin A dan C, serta bila bijinya ikut dimakan, maka termasuk pula kandungan asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 dan juga serat makanan dalam jumlah tinggi. Kandungan vitamin C buah jambu biji spesies Psidium guajava setara dengan 4 kalinya kandungan vitamin C pada jeruk.
Akan tetapi kandungan vitamin C ini sangat tergantung pada spesies jambu tersebut, sebagai contohnya spesies jambu biji Psidium littorale var. cattleianum hanya mengandung 30-40 mg vitamin C per 100 gram buah, atau hanya sepersepuluh dari kandungan spesies jambu biji lainnya. Namun persentase kandungan vitamin C spesies ini masih tergolong tinggi, yakni 62%, pada Dietary Reference Intake.
Jambu biji mengandung baik karotenoid dan polifenol, yakni kelompok antioksidan utama, yang menjadikannya buah yang memiliki kandungan antioksidan tinggi. Oleh karena pigmen tanaman ini terdapat di warna buah, maka buah jambu biji yang berwarna merah atau kekuningan memiliki manfaat lebih sebagai sumber antioksidan dibandingkan dengan buah yang berwarna kehijauan.
Selain buahnya yang mengandung nilai gizi tinggi, daun jambu biji juga memiliki manfaat yang tidak kalah besarnya. Ekstrak daun dan batang jambu biji memiliki khasiat terhadap kanker, infeksi bakteri, inflamasi, dan nyeri (1,2). Minyak atsiri daun jambu biji memiliki khasiat anti kanker kuat secara in vitro (3). Dalam pengobatan tradisonal, daun jambu biji digunakan untuk mengobati diare, serta diabetes.
Kandungan Jambu Biji
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 87 mg – Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi 1,1 mg – Protein 0,9 mg – Lemak 0,3 gram – Air 86 gram
v  Cabai rawit
Mula – mula betadine dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan sari Cabai rawit yang belum dibakar. Kami menghitung 21 tetes jambu biji yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan kami  meneteskan ulang seperti yang sebelum dibakar dan kami menghitung 23 tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada jambu biji yang sebelum dibakar lebih tinggi dari pada jambu biji yang sudah dibakar.
Mengenai Cabai Rawit
Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's eye chili pepper.
Kandungan Cabai Rawit
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
8.      Jawaban pertanyaan
1.      Dari bahan makanan yang diuji, bahan makanan apa yang mengandung vitamin C paling tinggi? Jelaskan!
Jawab : Dari bahan makanan yang diuji yang mengandung vitamin C paling tinggi yaitu jambu biji karena pada saat sebelum dan sesudah dibakar jumlah tetesannya yang lebih sedikit.

2.      Apa manfaat vitamin C bagi tubuh? Jelaskan!
Jawab : -  Pelindung alami tubuh dengan antioksidan terkuat
 Vitamin C banyak digunakan untuk meningkatkan daya tahan & daya pulih tubuh. Sebagai antioksidan, Vitamin C akan berperan sebagai pelindung alami dari serangan penyakit bagi tubuh.
-       Mengurangi racun dalam hati
Vitamin C teruji mampu mengurangi racun dalam hati sekaligus memperbaiki kinerja hati Anda. Hati sangat penting untuk menopang fungsi tubuh Anda.
-          Mencegah penyakit dan tetap sehat setiap saat
Vitamin C dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, kanker dan katarak.
-       sebagai antioksidan yang dapat mencegah terjadinya oksidasi lemak jenuh menjadi bentuk peroksida yang berbahaya bagi tubuh dan dapat mengganggu sistem kardiovaskular (pencetus penyakit darah tinggi, jantung koroner, stroke, dan lain-lain).
-       pembentukan serabut kolagen
untuk pembuatan jaringan kolagen yang berfungsi memperkuat kulit, tulang rawan, tendon, dan dinding pembuluh darah. Kolagen yang terkandung di dalamnya dapat membantu merangsang proses peremajaan sel kulit, sehingga membantu mencegah penuaan dini dan mengatasi berbagai masalah kulit.
-     Menjaga elastisitas kapiler darah
-     Menjaga perlekatan akar gigi pada gusi
-     Koenzim reaksi katabolisme karbohidrat dan lemak
3.      Jika dalam makanan sehari – hari tidak terdapat vitamin C, jelaskan apa akibatnya!
Jawab : -   Pendarahan pada gusi dan pendarahan
-       Otot sakit
-       Degenerasi (pengurangan) sel – sel kulit
-       Skorbut (penyekit karena kekurangan vitamin C)
4.      Tuliskan sumber vitamin C selain bahan yang diuji di atas!
Jawab : arbei, asparagus, stroberi, kol, mentega, kentang, ikan, hati, pepaya, semangka, brokoli, seledri, dan tomat.
9.      Kesimpulan
Dari praktek yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa semakin sedikit tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine maka semakin tinggi kandungan Vitamin C yang terdapat dalam bahan makanan tersebut, sebaliknya jika semakin banyak tetesannya maka semakin sedikit vitamin C nya. Dan dari hasil pengamatan kami bahan makanan yang mengandung Vitamin C yang tinggi yaitu jambu biji dan bahan makanan yang mengandung Vitamin C yang rendah yaitu nanas. Dan bahan makanan yang sebelum dibakar mengandung vitamin C lebih tinggi dari pada yang sudah dibakar.

10.  Daftar Pustaka
-          Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk XI.Erlangga.Jakarta.
-          Saletiyono.2008. Seribupena Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga, Jakarta.
-          Pratiwi,D.A.2007. Biologi untuk SMA kelas XI.Erlangga, Jakarta.
-          WWW.Google.com




2 komentar:

  1. Selamat pagi.
    Artikel ini sangat membantu saya.
    Apakah diperkenankan jika saya copas dan sharing kepada yang lain?
    Terima kasih..

    BalasHapus
  2. Selamat pagi.
    Artikel ini sangat membantu saya.
    Apakah diperkenankan jika saya copas dan sharing kepada yang lain?
    Terima kasih..

    BalasHapus