LAPORAN PRAKTIKUM
1. Judul : Pengujian Vitamin C
2. Tujuan : Mengetahui kandungan vitamin C
pada suatu makanan.
3. Tinjauan
teoritis :
Vitamin
Vitamin (bahasa
Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik
amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin
vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari
sisi enzimologi
(ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin
tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin,
niasin,
asam
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12,
dan folat).
Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D
dan vitamin K
dalam bentuk provitamin yang tidak
aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Buah-buahan
dan sayuran
terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik
untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di
dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini
tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan
vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme
di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan.
Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Berbagai vitamin
Secara garis besar, vitamin dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut
dalam lemak.
Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin
lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang
larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di
dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh
tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa
hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6
bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut
dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah
sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu
bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan,
vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal
inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin A
Vitamin A,
yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang
baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain
itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah
rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang
banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama
yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang
berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah,
wortel,
pisang,
dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin
A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak.
Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi
saluran pernapasan,
menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan
asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.
Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut,
kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut,
kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B
berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan
energi
saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu
sebagai senyawa koenzim yang dapat
meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai
jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok
vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah
merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum,
ikan, dan sayur-sayuran hijau.
Vitamin B1
Vitamin B1,
yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki
peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat
menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping
itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein
dan lemak.
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan,
seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri,
gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.
Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.
Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Vitamin B2
Vitamin B2
(riboflavin)
banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh,
vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide,
FMN) dan flavin
adenine dinukleotida (adenine dinucleotide,
FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul
steroid,
sel darah
merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh,
seperti kulit,
rambut,
dan kuku.
Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang
kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan
menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir
pecah-pecah, dan sariawan.
Vitamin B3
Vitamin B3
juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat
untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.
Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah,
tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, seperti ragi,
hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber
pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain
gandum
dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami
kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Vitamin B5
Vitamin B5
(asam
pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme,
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain
vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi
senyawa asam lemak,
sterol, neurotransmiter,
dan hormon
tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani,
mulai dari daging, susu,
ginjal,
dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit
pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.
Vitamin B6
Vitamin B6,
atau dikenal juga dengan istilah piridoksin,
merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan
sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak,
seperti spingolipid dan fosfolipid.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi
dan memproduksi antibodi
sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen
atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu
jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam
beras,
jagung,
kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
Vitamin B12
Vitamin B12
atau sianokobalamin merupakan
jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan
pada tanaman.
Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh
akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam
tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan
dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur,
hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia
(kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
Vitamin C
Vitamin C
(asam askorbat)
banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C
juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan
kulit,
sendi,
tulang, dan jaringan penyokong
lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan
alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas
dari polusi
di sekitar lingkungan
kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C
dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif,
seperti kanker,
dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan
struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga
berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.
Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu
mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan
gusi berdarah dan nyeri
pada persendian.
Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal,
gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Vitamin D
Vitamin D
juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang
paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin
D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit
akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar
ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O
dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan
mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu
hilangnya unsur kalsium
dan fosfor
secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja,
sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis,
yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat
badan, muntah-muntah, dan dehidrasi
berlebihan.
Vitamin E
Vitamin E
berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga
dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai
senyawa antioksidan
alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi
tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan
otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
Vitamin K
Vitamin K
banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka.
Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan
di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.
Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis
reaksi karboksilasi asam amino
asam glutamat.
Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran
segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di
dalam tubuh.
Beberapa Fungsi
Vitamin
Sebagai antioksidan
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk
dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan
bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen.
Oksigen terlibat secara langsung dalam metabolisme
energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam
bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas
(free radicals).
Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron
bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini
sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein,
karbohidrat,
asam lemak,
dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi
lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Tubuh memiliki beberapa mekanisme
pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek
negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan
alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase.
Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa
oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).
Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada
protein, serta vitamin. Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas
antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai
senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E
dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi
senyawa radikal bebas. Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar
senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif
menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi.
Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki
aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C.
Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C
juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai
senyawa berbahaya.
Radikal bebas di dalam tubuh menjadi
sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka
akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit
jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik. Bagi orang yang
memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan
untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber
senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga
dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
Mengurangi penuaan
tubuh
Penuaan
tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang
tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan
tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang
juga dikenal dengan istilah mitosis. Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak tidak
lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang
berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh. Senyawa radikal bebas merupakan
salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria
merupakan salah satu organel sel yang paling
rentan mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal
ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel
ini yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh.
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini
berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu
makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut
berperan besar dalam peristiwa ini. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu
senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai
jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuh best bodybuilding supplements
oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan
vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh
radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif. Selain itu, vitamin
juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun
yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit
lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak
langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi
tubuh yang sehat dan berumur panjang.
Dalam hal ini akan dibahas hanya
untuk vitamin C saja.
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang
larut dalam air dan
memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin
ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam
askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan
yang mampu menangkal berbagai radikal
bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan,
seperti jeruk,
merupakan sumber utama vitamin ini.
Vitamin C merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Imunitas atau daya tahan tubuh kita dapat menurun saat
kita banyak beraktifitas tanpa disertai pola makan yang sehat dan teratur. Daya
tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh serangan radikal bebas berupa
polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan membuat
sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Vitamin c juga berperan penting dalam
membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian
di Institut Teknologi Massachusetts
menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir
pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa
yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
Vitamin C sebagai antioksidan selain dapat memperbaiki sel tubuh dan
jaringan kulit yang rusak akibat radikal bebas. Dalam merawat kecantikan,
vitamin C memiliki peran penting dalam melancarkan peredaran darah sehingga
kulit terlihat lebih segar. Vitamin ini juga akan merangsang pembentukan
kolagen kulit dan menjaganya dari kerusakan. Vitamin C memiliki sifat sebagai
water holder (menyimpan air) sehingga mampu menjaga kelembaban kulit dan
mencegahnya dari kekeringan.
Mengonsumsi vitamin C dalam jumlah tepat secara teratur, dapat menghambat
proses penuaan dini, menghaluskan kulit, sekaligus menghambat kinerja enzim
tirosinase; yaitu enzim yang bertugas membantu pembentukan pigmen di kulit.
Jika proses pigmentasi terhambat, kulit pun terlihat lebih bersih dan cerah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, ada cara lain untuk memberikan asupan
vitamin C pada tubuh. Untuk perawatan kulit, sudah dikenal metode penggunaan
dengan cara dioleskan atau dengan suntikan langsung ke pembuluh darah
(intravena). Namun, suntik vitamin C sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi
dengan dokter, agar dosis pemberian dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
Anda.
Vitamin C yang masuk ke dalam tubuh melalui cara injeksi dipercaya lebih
efektif dan lebih terasa khasiatnya karena zat yang terkandung didalamnya
langsung masuk ke dalam peredaran darah. Kondisi kesehatan juga akan segera
pulih dan kulit akan tampak lebih cerah.
Konsumsi
Kebutuhan vitamin C memang
berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup masing-masing.
Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi
obat tertentu
seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis,
obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C
dalam darah.
Selain nikotin
senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu stres, demam, infeksi, dan
berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C. Namun, setiap orang
bisa mendapatkan asupan vitamin C yang cukup dengan mengonsumsinya dalam jumlah
kecil dan sering. Hal ini jauh lebih efektif karena vitamin C akan berada di
dalam tubuh secara kontinyu. Tubuh yang memiliki asupan vitamin C yang cukup
akan terhindar dari infeksi, gusi berdarah, dan nyeri sendi.
Sumber vitamin C dapat ditemukan dalam jeruk, arbei, asparagus stroberi,
kol, susu, mentega, kentang, ikan, hati, papaya, semangka, jambu, cabai, nanas,
brokoli, seledri, dan tomat. Selain mudah didapat dari bahan makanan alami,
berbagai produk suplemen di pasaran juga dapat menjadi alternatif pilihan kita
untuk mencukupi kebutuhan vitamin C dalam tubuh. Namun, perlu diingat bahwa
konsumsi vitamin C dosis tinggi secara oral dapat menyebabkan masalah pada
lambung.
4. Alat dan
Bahan :
Alat
®
Pipet tetes
®
Tabung reaksi
®
Beaker glass
®
Mortar
®
Kompor gas
Bahan
® Citrus aurantium (jeruk manis)
® Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
® Ananas Comosus (nenas)
® Psidium guajava (jambu biji)
® Cabai rawit
® Betadine
5. Prosedur
kerja :
1. Masing masing bahan dihaluskan, kemudian diperas ke
dalam beaker glass untuk diambil sarinya.
2. Lima buah tabung reaksi diberi lebel nama nama bahan
yang akan diuji.
3. Lalu dua tetes betadine dimasukkan ke dalam masing
masing tabung reaksi.
4. Bahan yang akan diuji diteteskan ke dalam tabung
reaksi yang telah diisi betadine, jumlah tetesan bahan yang masuk ke dalam
tabung reaksi dihitung sampai warna betadine hilang (sebagai kontrol
disesuaikan dengan warna larutan sari bahan yang diuji).
5. Jumlah tetesan bahan yang digunakan untuk
menghilangkan warna betadine dituliskan ke dalam table hasil pengamatan.
6.
Hasil pengamatan
No.
|
NAMA BAHAN
YANG
DIUJI
|
JUMLAH TETESAN
|
|
SEBELUM DIBAKAR
|
SESUDAH DIBAKAR
|
||
1
|
Citrus aurantium (jeruk manis)
|
14
|
19
|
2
|
Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
|
31
|
37
|
3
|
Ananas Comosus (nenas)
|
35
|
37
|
4
|
Psidium guajava (jambu biji)
|
12
|
16
|
5
|
Cabai rawit
|
21
|
23
|
7.
Pembahasan
v Citrus aurantium (jeruk manis)
Mula – mula betadine dimasukkan
ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan sari
jeruk manis yang belum dibakar. Kami menghitung berapa tetes yang digunakan
untuk menghilangkan warna pada betadine itu dan ketika warna betadine sudah
hilang kami menghitung 14 tetes jeruk manis yang digunakan untuk menghilangkan
warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan kami meneteskan ulang seperti yang sebelum dibakar
kami menghitung 19 tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine
tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada jeruk manis yang sebelum dibakar
lebih tinggi dari pada jeruk manis yang sudah dibakar.
manfaat jeruk manis bagi kesehatan
1. Jenis
manis mengandung betakaroten dan bioflavanoid yang dapat memperkuat dinding
pembuluh darah kapiler.
2. Pektinnya
juga banyak terapat dalam buah dan kulit jeruk, manfaatnya membantu menurunkan
kadar kolesterol jahat (LDL) dan mingkatkan kolesterol baik (HDL).
3. Jeruk
manis juga berlimpah kandungan flavanoidnya, seperti flavanpis yang berfungsi
sebagai antioksidan penangkal menangkap radikal bebas penyebab kanker.
Flavanoid juga menghalangi reaksi oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental
dan mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah.
4. Jeruk
manis juga kaya akan kandungan gula buah yang dapat memulihkan energi secara
cepat. Jeruk juga kaya akan serat (dietary fiber) yang dapat mengikat zat
karsinogen di dalam saluran pencernaan. Manfaatnya sembelit, wasir dan kanker
kolon bisa dihindari.
5. Jeruk
manis juga kaya akan serat yang dapat memperlancar proses pencernaan.
v Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
Mula – mula betadine dimasukkan
ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan
sari jeruk nipis yang belum dibakar. Kami menghitung 31 tetes jeruk nipis yang
digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan
kami meneteskan ulang seperti yang sebelum
dibakar dan kami menghitung 37 tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna
betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada jeruk nipis yang
sebelum dibakar lebih tinggi dari pada jeruk nipis yang sudah dibakar.
Mengenai Jeruk Nipis
Secara umum, buah jeruk kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk
kesehatan tubuh. Dalam kandungan 100 g jeruk nipis, terdapat kalori 51 kal,
protein 0,9 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 11,4 g, mineral 0,5 g, kalsium 33 mg,
fosfor 23 mg, besi 0,4 mg dan asam askorbat 49 mg. Selain memiliki kandungan vitamin
C yang tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan,
lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen,
gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam
sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Sedangkan
daun, buah dan bunganya mengandung minyak terbang.
Rasa jeruk nipis yang masam bisa membantu membersihkan nikotin yang
terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Di Indonesia jeruk nipis
sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti disentri,
sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau
vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut
rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan
(kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
Jeruk nipis juga efektif mencegah timbulnya batu ginjal. Jeruk nipis
mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki
kadar sitrat yang rendah. Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus
aurantifolia swingle yang bulat) sepuluh kali lebih besar dibanding kandungan
sitrat pada jeruk keprok atau enam kali lipat dari jeruk manis. Kandungan
sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogramnya.
Memutihkan Kulit. Semula, baik kedokteran maupun di salon kecantikan,
memutihkan kulit dilakukan dengan cara pengelupasan sel-sel mati oleh produk
dengan bahan-bahan aktif. Menurut dr Irma Bernadette Simbolon MD, Kepala Divisi
Dermatologie Kosmetik Cempaka Rumah Sakit Cipto Mengunkusumo, hanya dengan
mengkonsumsi dan membalur tubuh (bagian-bagian tertentu pada tubuh) dengan
jeruk nipis, kulit menjadi lebih putih.
Selain kaya gizi, jeruk juga kaya akan zat kimia seperti bioflanid,
minyak atsiri limonen, asam sitrat, linalin asetat, dan fellandren yang dapat
menyembuhkan penyakit batuk, menurunkan demam, meningkatkan gairah seksual, dan
membuat suara merdu. Salah satu manfaat jeruk nipis di bidang kecantikan adalah
kandungan vitamin C yang dapat membuat kulit menjadi putih, halus, dan kencang.
Buah ini memiliki kandungan vitamin C yang bermanfaat sebagai
antioksidan. Vitamin C yang memiliki ikatan L dalam setiap molekulnya, bagus
untuk mencerahkan warna kulit. Jeruk nipis juga memenuhi syarat sebagai buah
untuk merawat dan menambah kecantikan.
v Ananas Comosus (nenas)
Mula – mula betadine dimasukkan
ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan
sari nanas yang belum dibakar. Kami menghitung 35 tetes nanas yang digunakan
untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan kami meneteskan ulang seperti yang sebelum dibakar
dan kami menghitung 37 tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna
betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada nanas yang sebelum dibakar
lebih tinggi dari pada nanas yang sudah dibakar.
Mengenai Nanas
Nanas, nenas, atau ananas
(Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis
yang berasal dari Brasil,
Bolivia, dan Paraguay.
Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae).
Perawakan (habitus)
tumbuhannya rendah, herba
(menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang,
berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.
Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple
karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan
orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat
baik". Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk
alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.
Nanas adalah
buah tropis dengan daging buah berwarna kuning memiliki kandungan air 90% dan
kaya akan Kalium, Kalsium, lodium, Sulfur, dan Khlor. Selain itu juga kaya
Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E serta Enzim Bromelin. Buah nanas mengandung
vitamin (A dan C), Kalsium, Fosfor, Magnesium, Besi, Natrium, Kalium,
Dekstrosa, Sukrosa (gula tebu), dan Enzim Bromelain. Bromelain berkhasiat
antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel
kanker, menghambat agregasi platelet, dan mempunyai aktivitas fibrinolitik.
Kandungan seratnya
dapat mempermudah buang air besar pada penderita sembelit (konstipasi). Daun
mengandung kalsium oksalat dan pectic substances.
v Psidium guajava (jambu biji)
Mula – mula betadine dimasukkan
ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan
sari jambu biji yang belum dibakar. Kami menghitung 12 tetes jambu biji yang
digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan
kami meneteskan ulang seperti yang
sebelum dibakar dan kami menghitung 16 tetesan yang digunakan untuk
menghilangkan warna betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada
jambu biji yang sebelum dibakar lebih tinggi dari pada jambu biji yang sudah
dibakar.
Mengenai jambu biji
Buah jambu biji kaya akan vitamin A dan C, serta bila bijinya ikut
dimakan, maka termasuk pula kandungan asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6
dan juga serat makanan dalam jumlah tinggi. Kandungan vitamin C buah jambu biji
spesies Psidium guajava setara dengan 4 kalinya kandungan vitamin C pada
jeruk.
Akan tetapi kandungan vitamin C ini sangat tergantung pada spesies jambu
tersebut, sebagai contohnya spesies jambu biji Psidium littorale var. cattleianum
hanya mengandung 30-40 mg vitamin C per 100 gram buah, atau hanya
sepersepuluh dari kandungan spesies jambu biji lainnya. Namun persentase
kandungan vitamin C spesies ini masih tergolong tinggi, yakni 62%, pada Dietary
Reference Intake.
Jambu biji mengandung baik karotenoid dan polifenol, yakni kelompok
antioksidan utama, yang menjadikannya buah yang memiliki kandungan antioksidan
tinggi. Oleh karena pigmen tanaman ini terdapat di warna buah, maka buah jambu
biji yang berwarna merah atau kekuningan memiliki manfaat lebih sebagai sumber
antioksidan dibandingkan dengan buah yang berwarna kehijauan.
Selain buahnya yang mengandung nilai gizi tinggi, daun jambu biji juga
memiliki manfaat yang tidak kalah besarnya. Ekstrak daun dan batang jambu biji
memiliki khasiat terhadap kanker, infeksi bakteri, inflamasi, dan nyeri (1,2). Minyak atsiri daun jambu biji memiliki khasiat
anti kanker kuat secara in vitro (3). Dalam
pengobatan tradisonal, daun jambu biji digunakan untuk mengobati diare, serta
diabetes.
Kandungan Jambu Biji
Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang
pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung
zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat,
asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah
jambu biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg –
Vitamin C 87 mg – Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi
1,1 mg – Protein 0,9 mg – Lemak 0,3 gram – Air 86 gram
v Cabai rawit
Mula – mula betadine dimasukkan
ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 tetes setelah itu dimasukkan lagi tetesan
sari Cabai rawit yang belum dibakar. Kami menghitung 21 tetes jambu biji yang
digunakan untuk menghilangkan warna betadine tersebut. Setelah dipanaskan
kami meneteskan ulang seperti yang
sebelum dibakar dan kami menghitung 23 tetesan yang digunakan untuk
menghilangkan warna betadine tersebut. Dengan demikian kadar vitamin C pada
jambu biji yang sebelum dibakar lebih tinggi dari pada jambu biji yang sudah
dibakar.
Mengenai Cabai Rawit
Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan
anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia
juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia
Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling
labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat
masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari
mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau
bird's eye chili pepper.
Kandungan Cabai Rawit
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri,
resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada
cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji
mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan
steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
8.
Jawaban pertanyaan
1.
Dari bahan
makanan yang diuji, bahan makanan apa yang mengandung vitamin C paling tinggi?
Jelaskan!
Jawab
: Dari bahan makanan yang diuji yang mengandung vitamin C paling tinggi yaitu
jambu biji karena pada saat sebelum dan sesudah dibakar jumlah tetesannya yang
lebih sedikit.
2.
Apa manfaat
vitamin C bagi tubuh? Jelaskan!
Jawab
: - Pelindung
alami tubuh dengan antioksidan terkuat
Vitamin C banyak
digunakan untuk meningkatkan daya tahan & daya pulih tubuh. Sebagai
antioksidan, Vitamin C akan berperan sebagai pelindung alami dari serangan
penyakit bagi tubuh.
- Mengurangi racun dalam hati
Vitamin C teruji mampu mengurangi
racun dalam hati sekaligus memperbaiki kinerja hati Anda. Hati sangat penting
untuk menopang fungsi tubuh Anda.
-
Mencegah
penyakit dan tetap sehat setiap saat
Vitamin C dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh Anda dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke,
kanker dan katarak.
- sebagai antioksidan yang dapat
mencegah terjadinya oksidasi lemak jenuh menjadi bentuk peroksida yang
berbahaya bagi tubuh dan dapat mengganggu sistem kardiovaskular (pencetus
penyakit darah tinggi, jantung koroner, stroke, dan lain-lain).
- pembentukan serabut kolagen
untuk pembuatan jaringan kolagen
yang berfungsi memperkuat kulit, tulang rawan, tendon, dan dinding pembuluh
darah. Kolagen yang terkandung di dalamnya dapat membantu merangsang proses
peremajaan sel kulit, sehingga membantu mencegah penuaan dini dan mengatasi
berbagai masalah kulit.
-
Menjaga elastisitas kapiler darah
-
Menjaga perlekatan akar gigi pada gusi
-
Koenzim reaksi katabolisme karbohidrat dan
lemak
3.
Jika dalam
makanan sehari – hari tidak terdapat vitamin C, jelaskan apa akibatnya!
Jawab
: - Pendarahan pada gusi dan pendarahan
- Otot sakit
- Degenerasi (pengurangan) sel – sel kulit
- Skorbut (penyekit karena kekurangan vitamin C)
4. Tuliskan sumber vitamin C selain bahan yang diuji di
atas!
Jawab : arbei, asparagus, stroberi, kol, mentega, kentang, ikan,
hati, pepaya, semangka,
brokoli, seledri, dan tomat.
9.
Kesimpulan
Dari
praktek yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa semakin sedikit
tetesan yang digunakan untuk menghilangkan warna betadine maka semakin tinggi
kandungan Vitamin C yang terdapat dalam bahan makanan tersebut, sebaliknya jika
semakin banyak tetesannya maka semakin sedikit vitamin C nya. Dan dari hasil
pengamatan kami bahan makanan yang mengandung Vitamin C yang tinggi yaitu jambu
biji dan bahan makanan yang mengandung Vitamin C yang rendah yaitu nanas. Dan
bahan makanan yang sebelum dibakar mengandung vitamin C lebih tinggi dari pada
yang sudah dibakar.
10. Daftar
Pustaka
-
Aryulina, Diah,
dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk XI.Erlangga.Jakarta.
-
Saletiyono.2008.
Seribupena Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga, Jakarta.
-
Pratiwi,D.A.2007.
Biologi untuk SMA kelas XI.Erlangga, Jakarta.
Selamat pagi.
BalasHapusArtikel ini sangat membantu saya.
Apakah diperkenankan jika saya copas dan sharing kepada yang lain?
Terima kasih..
Selamat pagi.
BalasHapusArtikel ini sangat membantu saya.
Apakah diperkenankan jika saya copas dan sharing kepada yang lain?
Terima kasih..