Minggu, 08 April 2012

Ph MINUMAN BERSODA


LAPORAN PRAKTIKUM
1.      Judul                     : pH Minuman Bersoda
2.      Tujuan                  : Untuk menentukan pH pada beberapa minuman bersoda.
3.      Tinjauan Teoritis : pH Larutan
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz(yang juga berarti pangkat)[3], dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa ataualkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmupangan, rekayasa (keteknikan), danoseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
Umumnya indikator asam-basa sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah.Selain menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit /konduktivitas suatu larutan.
Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 - 14. Fungsi indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.
p[H]
Menurut definisi asli Sørensen , p[H] didefinisikan sebagai minus logaritma konsentrasi ion hidrogen. Definisi ini telah lama ditinggalkan dan diganti dengan definisi pH. Adalah mungkin untuk mengukur konsentrasi ion hidrogen secara langsung apabila elektrode yang digunakan dikalibrasi sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen. Salah satu caranya adalah dengan mentitrasi larutan asam kuat yang konsentrasinya diketahui dengan larutan alkali kuat yang konsentrasinya juga diketahui pada keberadaan konsentrasi elektrolit latar yang relatif tinggi. Oleh karena konsentrasi asam dan alkali diketahui, adalah mudah untuk menghitung ion hidrogen sehingga potensial yang terukur dapat dikorelasikan dengan kosentrasi ion. Kalibrasi ini biasanya dilakukan menggunakan plot Gran Kalibrasi ini akan menghasilkan nilai potensial elektrode standar, E0, dan faktor gradien, f, sehingga persamaan Nerstnya berbentuk
E = E^0 + f\frac{RT}{nF} \log_e[\mbox{H}^+]
Persamaan ini dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi ion hidrogen dari pengukuran eksperimental E. Faktor gradien biasanya lebih kecil sedikit dari satu. Untuk faktor gradien kurang dari 0,95, ini mengindikasikan bahwa elektrode tidak berfungsi dengan baik. Keberadaan elektrolit latar menjamin bahwa koefisien aktivitas ion hidrogen secara efektif konstan selama titrasi. Oleh karena ia konstan, maka nilainya dapat ditentukan sebagai satu dengan menentukan keadaan standarnya sebagai larutan yang mengandung elektrolit latar. Dengan menggunakan prosedur ini, aktivitas ion akan sama dengan nilai konsentrasi.
Perbedaan antara p[H] dengan pH biasanya cukup kecil. Dinyatakan bahwa[11] pH = p[H] + 0,04. Pada prakteknya terminologi p[H] dan pH sering dicampuradukkan dan menyebabkan kerancuan.
4.      Alat                        :
ü  Beaker glass
ü  Indikator Universal
5.      Bahan                    :
ü  Coca cola
ü  Fanta
ü  Sprite
ü  Pepsi
ü  Tebs
ü  Adem sari
ü  Kratindeng

6.      Cara Kerja           :
a)    Tuangkan minuman bersoda ke dalam masing – masing beaker glass, lalu beri label pada masing – masing beaker glass sesuai nama bahan yang digunakan.
b)   Celupkan indikator universal ke dalam beaker glass yang berisi minuman bersoda tersebut.
c)    Kemudian cocokkan dengan skala pH. Amati dan catatlah pH pada minuman – minuman bersoda tersebut.
d)   Lakukan percobaan tersebut pada minuman bersoda lainnya dengan indikator yang berbeda.

7.      Hasil Pengamatan:
No.
LARUTAN
pH
KETERANGAN
1
Coca cola
2
Asam Kuat
2
Fanta
3
Asam Kuat
3
Sprite
3
Asam Kuat
4
Pepsi
3
Asam Kuat
5
Tebs
4
Asam Lemah
6
Asem sari
6
Asam Lemah
7
Kratindeng
4
Asam Lemah


8.      Pembahasan         :
µ  Coca cola
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi minuman bersoda coca cola. Lalu diangkat  dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka warna indikator universal coca cola yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH yaitu 2.
µ  Fanta
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi minuman bersoda fanta. Lalu diangkat  dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka warna indikator universal fanta yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH yaitu 3.
µ  Sprite
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi minuman bersoda sprite. Lalu diangkat  dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka warna indikator universal sprite yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH yaitu 3.
µ  Pepsi
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi minuman bersoda pepsi. Lalu diangkat  dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka warna indikator universal pepsi yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH yaitu 3.
µ  Tebs
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi minuman bersoda tebs. Lalu diangkat  dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka warna indikator universal tebs yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH yaitu 4.


µ  Adem Sari
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi minuman bersoda adem sari. Lalu diangkat  dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka warna indikator universal adem sari yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH yaitu 6.
µ  Kratindeng
Mula – mula 1 indikator universal dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi minuman bersoda kratindeng. Lalu diangkat  dan dicocokkan dengan skala pH yang ada. Maka warna indikator universal kratindeng yang kami cocokkan dengan skala pH memiliki pH yaitu 4.

Manfaat minuman bersoda, antara lain:
1.      Untuk membersihkan toilet :
Tuangkan sekaleng Coca-Cola ke dalam toilet. Tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam Coca-Cola menghilangkan noda-noda dari keramik .
2.      Untuk membersihkan radiator mobil :
Campur sekaleng Coca-Cola ke dalam karburator. Panaskan mesin 15-30 menit. Dinginkan mesin, setelah itu buang air karburator. Karat akan rontok bersamaan dengan air tersebut.
3.      Untuk menghilangkan titik-titik karat dari bumper /chrome mobil:
Gosok bumper dengan gumpalan alumunium foil yang direndam dalam Coca-Cola .
4.       Untuk membersihkan korosi dari terminal aki mobil :
Tuangkan sekaleng Coca-Cola di atas terminal aki untuk membersihkan korosi.
5.      Untuk melonggarkan baut yang berkarat :
Gosokkan kain yang direndam dalam Coca-Cola pada baut yang berkarat.
6.      Untuk menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian :
Tuangkan sekaleng Coca-Cola ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan detergent, dan putar dengan putaran normal. Coca-cola/Pepsi akan menolong menghilangkan noda lemak.

Resiko meminum minuman bersoda, antara lain:
1. Menaikkan berat badan
Minum satu kaleng soda tiap hari dalam sebulan akan menaikkan berat badan sebanyak setengah kilogram.

2. Tidak ada nilai gizi dalam soda
Saat kehausan atau setelah berpuasa, tubuh membutuhkan cairan yang bernutrisi. Sedangkan soda tak memiliki nilai gizi di dalamnya. Minuman ini hanya akan menjadi ‘limbah’ dalam tubuh.

3. Meningkatkan risiko diabetes
Tingginya kadar gula dalam soda mampu meningkatkan risiko Anda terkena diabetes.

4.Soda dapat menyebabkan osteoporosis
Bila meminum soda dengan kandungan kalsium rendah, Anda bisa terkena keropos tulang atau osteoporosis.

5. Soda merusak gigi
Kandungan senyawa soda mengikis dan merusakkan lapisan enamel gigi. Sehingga gigi mudah berlubang dan rusak.

6. Soda dikaitkan dengan kerusakan ginjal
Orang yang minum soda berisiko lebih besar terkena batu ginjal serta kerusakan pada ginjal.

7. Memicu penyakit maag
Soda menjadikan peminumnya berpeluang lebih besar terkena dan memperparah penyakit maag.


8. Soda menimbulkan dehidrasi
Kadar kafein dan gula dalam soda dapat menyebabkan tubuh dehidrasi.
9. Soda mengacaukan sistem pencernaan
Asam dalam soda tidak bereaksi dengan baik dengan sistem pencernaan.

10. Diet soda berbahaya
Soda diet mengandung pemanis buatan aspartam yang diakitkan dengan beberapa gangguan seperti fenilketonuria.
9.      Kesimpulan           :
Kesimpulan yang saya dapat dari praktikum ini yaitu:
¯  Bahwa minuman bersoda itu adalah larutan yang bersifat asam.
¯  Yang termasuk dalam larutan asam kuat yaitu: Coca cola, Sprite, Fanta, dan Pepsi.
¯  Yang termasuk dalam larutan asam lemah yaitu: Tebs, Adem Sari, dan Kratindeng.

10.  Daftar Pustaka     : http://id.wikipedia.org/wiki/PH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar